Biar Tepat Sasaran, DPR RI: Pupuk Subsidi Diberikan Pasca Panen ke Petani

Biar Tepat Sasaran, DPR RI: Pupuk Subsidi Diberikan Pasca Panen ke Petani

Smallest Font
Largest Font

Jakarta - Subsidi pupuk bagi para petani diberikan pasca panen, hal ini untuk meminimalisir penyaluran subsidi pupuk yang sering kali tidak tepat waktu dan tepat sasaran. Pernyataan ini dijelaskan oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet di Jakarta.

Sementara usulan tersebut diungkapkannya dalam diskusi “Membangun Sistem Kebijakan Pupuk Subsidi yang Lebih Adaptif dan Efektif Demi Menjaga Ketahanan Pangan Nasional” di Jakarta, Rabu 17 Juli 2024.

Lebih lanjut, Slamet berpendapat bahwa subsidi pupuk pasca panen menawarkan potensi untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan kesejahteraan petani.

“Kalau subsidi dialihkan ke pascapanen, ini akan memberikan kepastian kepada petani bahwa ketika mereka bercocok tanam harganya dijamin,” ujar Slamet.

Dikatakannya, pada penyaluran pupuk subsidi pasca panen memiliki potensi tidak hanya merangsang kembali daerah pertanian, tetapi juga menarik minat generasi muda untuk memasuki sektor pertanian.

Sebelumnya, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas lahan usaha tani dengan mengalokasikan subsidi pupuk untuk petani.

Menurut dia, pada tahun ini, pemerintah telah menambah alokasi pupuk subsidi dari 4,73 juta ton senilai Rp26,6 triliun menjadi 9,55 juta ton senilai Rp53,3 triliun rupiah.

Namun, hingga Juni 2024, serapan pupuk subsidi di Indonesia baru mencapai 32,6 persen dari total alokasi. Artinya, baru sekitar sepertiga dari pupuk subsidi yang disediakan pemerintah yang telah terserap oleh petani.

Kendati demikian, sebanyak 7,58 juta petani yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik (e-RDKK) belum menebus pupuk subsidi hingga Juli 2024.S

Anggota DPR Slamet juga mengatakan salah satu faktor utama rendahnya serapan pupuk subsidi pada tahun 2024 adalah keterlambatan distribusi.

Sehingga dengan keterlambatan ini, pupuk subsidi rata-rata datang saat masa tanam sudah berakhir, yang membuat banyak para petani enggan menebusnya.

Lalu, ia juga mengusulkan perubahan subsidi pupuk ke subsidi langsung untuk mengatasi sejumlah permasalahan dalam penyaluran pupuk subsidi.

Bahkan menurut dia, diduga pada penyaluran pupuk subsidi lebih banyak menguntungkan para pebisnis di jalur distribusinya.

"Ada oknum-oknum distribusi yang memanfaatkan itu (penyaluran pupuk) untuk mengambil keuntungan,” tandasnya. (Az/S)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author