BRIN Mengkaji Kesiapan BPOM dalam Penerapan AI untuk Pengawasan Makanan Olahan

BRIN Mengkaji Kesiapan BPOM dalam Penerapan AI untuk Pengawasan Makanan Olahan

Smallest Font
Largest Font

Jakarta - Pengawasan mutu makanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan mutu makanan sejak bahan baku hingga konsumsi sesuai standar yang ditetapkan guna melindungi para konsumen.

Sehingga hal tersebut dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) demi mengkaji pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengawasi makanan olahan sebelum dipasarkan atau pre-market.

Dikatakan Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan (PR EMK) BRIN Bahtiar Rifai pada hari Kamis 4 Juli 2024, bahwa pihaknya menekan kesiapan dari BPOM dalam penerapan AI untuk pengawasan pre-market makanan olahan.

"Kesiapan BPOM dalam mengadopsi AI untuk Ereg RBA (Aplikasi Registrasi Pangan Olahan Berbasis Risiko) berada pada level potensial, atau level II dari empat skala kesiapan," kata Bahtiar Rifai.

BPOM memiliki kekuatan, katanya, khususnya pada pilar data dan infrastruktur, teknologi dan inovasi, serta sumber daya manusia, dan budaya organisasi yang mencapai kematangan pada level adaptor atau level III. 

"Dengan kekuatan tersebut BPOM sangat memungkinkan untuk mengadopsi AI dalam pengambilan keputusan untuk mengeluarkan Nomor Izin Edar (NIE) melalui checking kelengkapan dokumen, keabsahan/kebenaran dokumen, dan simulasi rekomendasi hasil evaluasi," ucap Bahtiar Rifai di Jakarta.

Lalu, ia menyatakan untuk mewujudkan adopsi AI di BPOM, menekankan kebutuhan investasi yang besar infrastruktur teknologi untuk pengembangan AI, transformasi sumber daya manusia dan budaya, agar dapat sinergis antara teknologi dan manusia, serta penyiapan regulasi, AI Ethics, dan data security.

Sebelumnya indeks keamanan pangan Indonesia bernilai 60,2 atau berada di urutan 63 dari 113 negara dan masih lemah di aspek ketersediaan, kualitas dan keamanan, serta keberlanjutan dan adaptasi, sehingga masih ada aspek yang perlu ditingkatkan.

Pada kesempatan sama, Plt Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Ema Setyawati juga menyatakan peranan registrasi pangan sebagai salah satu pendekatan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. 

Menurut Ema Setyawati bahwa peranan ini untuk mewujudkan keamanan pangan atas pengawasan keamanan mutu dan gizi yang terkandung di dalamnya dalam rangka Hari Keamanan Pangan Sedunia atau World Food Safety Day. (Js)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author