Indonesia Dipercaya IAEA untuk Mengembangkan Teknologi Nuklir
Jakarta - Indonesia dipercaya Badan Energi Atom Internasional atau IAEA untuk kembangkan teknologi nuklir riset arkeologi.
Pernyataan tersebut dikatakan Mego Pinandito Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Mego Pinandito saat pertemuan teknis Project RAS 1027 bersama Programme Management Officer IAEA Massoud Malek di Jakarta.
Melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional dipercaya oleh Badan Energi Atom Internasional untuk menjadi pemimpin dalam mengembangkan teknologi nuklir untuk mendukung riset arkeologi.
Sementara dalam program kerja sama riset tersebut tergabung ke dalam Project RAS1027, sebagai kelanjutan dari Project RAS1021 yang juga berjalan sukses di Indonesia.
Dikatakan Massoud Malek bahwa negara Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus pemimpin dalam kegiatan pengembangan teknologi tersebut.
"Saya ucapkan selamat, kami akan bekerja bersama dan akan terus menyampaikan capaian terbaru kami," kata Massoud Malek dalam kegiatan pertemuan teknis Project RAS 1027 di Kantor BRIN, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024.
Massoud Malek juga mengatakan Indonesia kembali dipilih menjadi Designated Team Member, karena mampu menyelesaikan berbagai proyek kerja sama Indonesia-IAEA secara baik sebelumnya.
Menurut dia, dalam kerja sama riset ini, ada sebanyak 19 negara andil untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk bisa mendukung riset arkeologi, agar bisa memudahkan kerja-kerja penyelamatan warisan budaya di dunia.
Kemudian, pihaknya juga akan memberikan berbagai modalitas, seperti pelatihan, kunjungan sains, serta berbagai peralatan yang diperlukan dalam melakukan riset ini.
"Indonesia adalah mitra yang sangat baik dalam proyek yang akan kita lakukan ini," ujar Massoud Malek lagi.
Pada kesempatan sama, Mego Pinandito juga mengatakan bahwa dengan penunjukan Indonesia sebagai pemimpin dalam kolaborasi riset ini suatu kehormatan mengingat BRIN yang baru dibentuk pada 2021 lalu.
Lanjutnya, dengan adanya pernyataan dari IAEA, Indonesia menjadi negara yang memiliki komitmen, sehingga Indonesia mendapat kepercayaan darinya.
Kendati demikian, Indonesia bukan negara baru dalam ilmu sains dan teknologi nuklir, sebab sebelumnya negara ini melalui Badan Tenaga Nuklir Nasional telah menunjukkan komitmen di bidang tenaga nuklir sejak lama. (S/BRIN)