Kongres PMII ke-21, Menko Polhukam: Mahasiswa sebagai Penggerak Perubahan Peradaban Bangsa

Kongres PMII ke-21, Menko Polhukam: Mahasiswa sebagai Penggerak Perubahan Peradaban Bangsa

Smallest Font
Largest Font

Palembang - Menko Polhukam RI, Hadi Tjahjanto, pada Jum'at tanggal 9 Agustus 2024 resmi membuka Kongres ke-21 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Jakabaring, Palembang, Provinsi Sumsel.

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dalam pidato sambutannya menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai penggerak perubahan dan penjaga arah peradaban bangsa.

Ia menyampaikan bahwa kemajuan peradaban memerlukan dua komponen utama yakni sebagai penggerak perubahan dan kontrol sosial.

Menurut Menko Polhukam, komponen penggerak peradaban harus memiliki energi besar dan semangat muda yang tidak terjebak dalam zona nyaman.

“Penggerak perubahan harus berani mencoba dan terus memperbaiki diri serta masyarakat secara berkelanjutan,” ujar Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu 10 Agustus 2024.

Dalam pidatonya, Menko Polhukam Hadi menekankan bahwa penjaga arah perubahan harus berasal dari komponen masyarakat yang independen, sehingga mampu memberikan kritik dan masukan secara objektif tanpa terpengaruh oleh kepentingan kekuasaan dan kekayaan.

"Mahasiswa adalah komponen masyarakat yang memenuhi syarat ini, baik sebagai penggerak perubahan maupun sebagai penjaga arah perubahan,” jelas Menko Polhukam.

Kemudian, Menko Polhukam Hadi juga menambahkan bahwa mahasiswa, dengan pendidikan tinggi yang mereka tempuh, memiliki kesadaran akan cita-cita besar untuk memajukan peradaban bangsa.

Ia menilai, mahasiswa berada dalam posisi yang relatif independen, belum banyak dipengaruhi oleh kepentingan kekuasaan.

"Mahasiswa secara objektif dapat mengawal arah pencapaian cita-cita nasional secara konsisten," pidato Menko Polhukam.

Harapannya, peran mahasiswa sangat penting sebagai calon pemimpin bangsa, yang harus mampu mengelola keragaman dalam sistem demokrasi serta merajut persatuan dan kebersamaan.

Menurut Menko Polhukam Hadi, kemampuan ini ditempa melalui pengalaman dalam organisasi kemahasiswaan.

Sehingga dibutuhkan kemampuan untuk mengelola konflik, memupuk kebersamaan, dan memandu langkah bersama ke depan.

"Watak dan kualitas kepemimpinan ini terbentuk dalam organisasi kemahasiswaan," ucapnya.

Pada pidato penutupan, ia mengungkapkan keyakinannya bahwa Kongres ke-21 PMII akan mampu melahirkan pemikiran dan program yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara. (S/D/PMII)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author