PT Sritex Pailit: Presiden Prabowo Minta Menterinya Carikan Solusi
JAKARTA - Terkait pailitnya PT Sritex, Kemendag dan Kemenperin segera melakukan rapat koordinasi terbatas terkait dengan permasalahan yang terjadi pada perusahaan industri tekstil.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu) Kemendag RI, Isy Karim ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu menuturkan bahwa minggu depan pihaknya akan membahasnya bersama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Selanjutnya, Dirjen Daglu Isy Karim mengatakan salah satu masalah yang akan didiskusikan pada pertemuan mendatang adalah perihal Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang dianggap telah mempengaruhi keberlangsungan industri tekstil.
"Besok, rencana minggu depan akan dibahas dengan Kemenperin," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu) Kemendag Isy Karim ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu 30 Oktober 2024.
Selanjutnya terkait dengan revisi Permendag 8/2024, Isy Karim menyebut, hal ini baru akan dipertimbangkan setelah berdiskusi dengan Kemenperin.
"Ya, nanti tergantung di pembicaraan rapat koordinasi terbatas-nya. Bagian itu nanti dibicarakan, tetapi belum (Revisi Permendag) belum dibicarakan," kata Isy Karim.
Menurut Isy Karim, pada pertemuan antara Kemendag dan Kemenperin ini, terkait dengan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau PT Sritex yang sebelumnya ditetapkan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Jawa Tengah.
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKTF) Kemenperin Reni Yanita mengatakan Kemenperin akan menyiapkan beberapa opsi penyelamatan terhadap PT Sritex.
Kemudian Reni menyebut bahwa pemerintah wajib melakukan upaya penyelamatan. Namun demikian, ia menekankan bahwa upaya penyelamatan ini tidak hanya berlaku bagi PT Sritex saja, melainkan perusahaan-perusahaan besar lainnya yang dimungkinkan.
Ia menyatakan bahwa ke depannya, pemerintah juga akan membuat kebijakan baru, agar kasus serupa tidak terjadi pada industri lainnya, selain PT Sritex.
Kemudian ia menambahkan sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto telah meminta jajaran pemerintahannya untuk mencarikan solusi agar PT Sritex dapat tetap beroperasi kembali.
"PT Sritex itu hanya sebagai case-nya, tapi untuk kebijakan besarnya kita belajar dari ini. Kebijakan besarnya, bahkan ada mengerucut, ada buat sandang kita ke depannya seperti apa," tuturnya. (S/Az)