Sifat Tercela: Pengertian Sifat Manipulatif, Bermuka Dua, Riya', dan Iri Dengki

Sifat Tercela: Pengertian Sifat Manipulatif, Bermuka Dua, Riya', dan Iri Dengki

Smallest Font
Largest Font

KABARPERS - Seseorang perilaku manipulatif cenderung lebih egois, atau yang bisa disebut mau menang sendiri. Manipulator tidak pernah peduli dengan kepentingan orang lain dan bahkan tidak akan sungkan mencampuri urusan orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. 

Orang manipulatif sering kali bersikap mengancam atau memaksa orang lain untuk melakukan suatu hal. Misalnya, orang yang manipulatif akan mengancam untuk menyakiti dirinya sendiri (self harm) jika pasangannya tidak mau melakukan apa yang diinginkannya. 

Manipulator sering menggunakan cemburu berlebihan sebagai alat kontrol dan membuat pasangan merasa bersalah. Ancaman dan Intimidasi. Orang manipulatif tidak segan mengancam bahkan mengintimidasi pasangannya sendiri untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. 

Manipulatif adalah salah satu perilaku buruk yang merugikan orang lain. Perilaku ini akan membuat orang lain merasa bersalah dan mempertanyakan dirinya sendiri. Sifat seperti ini bisa terjadi kepada siapa saja dan di mana saja, termasuk di tempat kerja. 

Kemudian, sifat orang yang bermuka dua adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak tulus atau tidak jujur dalam perilaku mereka. Mereka seringkali menunjukkan dua sisi yang berbeda tergantung pada situasi atau orang yang mereka hadapi.

Saat berhadapan dengan orang bermuka dua, sebaiknya tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Kemarahan atau frustrasi hanya akan memberi mereka apa yang mereka inginkan. 

Salah satu peribahasa yang sering digunakan untuk menyindir seseorang yang bermuka dua adalah serigala berbulu domba. 

Riya' merupakan istilah yang berasal dari kata Arriyaa'u yang berarti memperlihatkan atau pamer. Riya juga dapat diartikan sebagai perbuatan memperlihatkan sesuatu, baik itu barang atau perbuatan baik dengan maksud agar dilihat orang lain atau pun mendapat pujian dari orang lain. 

Sifat riya adalah sifat yang memperlihatkan amal, ibadah, atau prestasi kepada orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan pujian dan menjadi pusat perhatian. 

Sifat iri dengki atau hasad adalah perasaan tidak senang atau iri hati terhadap keberuntungan atau kenikmatan yang dimiliki orang lain. Sifat ini juga ditandai dengan keinginan agar kenikmatan tersebut hilang dari orang yang memilikinya.

Beberapa bahaya sifat iri dengki, di antaranya menghalangi kesuksesan, menimbulkan kebencian, sulit berbuat kebaikan pada orang yang didengki, sulit menerima kebaikan dari orang yang didengki, dan selalu merasa lelah karena tidak pernah puas dengan nikmat yang dimiliki. 

Manipulatif 

Orang yang manipulatif adalah orang yang penuh tipu daya. Sifat ini sejatinya sangat merugikan orang lain. Orang yang manipulatif cenderung tampak baik di permukaan namun sesungguhnya sangat busuk di dalam. 

Kemudian, sifat manipulatif ini adalah sifat yang paling sering digambarkan setan karena sering memutar balikan kenyataan demi mendapatkan apa yang diinginkan.

Bagi seseorang yang manipulatif dapat melakukan keburukannya secara sadar. Dia bisa mati-matian membentuk image yang baik agar tidak dicurigai orang lain. Padahal sebenarnya ia memiliki tujuan tersendiri untuk menghasut seseorang maupun membuat orang lain tampak lebih buruk darinya.

Sebagai contoh seorang yang manipulatif misalnya melakukan suatu tindakan bullying kemudian masalah tersebut menjadi kasus besar dan menjadi sorotan orang banyak. Seorang yang penuh tipu daya dapat mengubah kenyataan hanya dengan argumen-argumennya seolah itu bukanlah tindak bullying.

Melainkan, tindakan pembelaan diri karena orang yang dia serang memulai permasalahan terlebih dahulu. Dari contoh diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa orang seperti ini akan melakukan segala cara agar dia selamat. Meskipun hal tersebut merugikan pihak lainnya.

Dalam agama manapun perilaku ini sangat tidak dibenarkan, karena selain merugikan dia juga memfitnah orang yang tidak bersalah. Seorang yang manipulatif dalam kondisi yang serius juga tidak hanya mampu membohongi orang lain tetapi juga mampu membohongi diri sendiri untuk mencari pembenaran atas perbuatannya.

Sesungguhnya manusia tersebut bukanlah orang-orang yang beriman. Manusia ini hanyalah menipu diri sendiri dalam hati mereka karena Allah sudah tahu yang sebenarnya. Sehingga orang-orang ini akan mendapatkan balasan yang pedih karena telah berdusta.

Bermuka Dua

Orang yang bermuka dua ini sama artinya dengan orang yang pendiriannya tidak tetap. Maka orang semacam ini akan selalu mengubah perkataannya. Hampir mirip dengan orang yang gemar berkhianat karena perkataannya tidak dapat dipegang. Seseorang yang bermuka dua juga tergolong kedalam sifat munafik karena merugikan orang lain.

Membuat orang lain tidak dapat menaruh kepercayaan karena perkataannya selalu berubah. Seorang yang senang bermuka dua juga seringkali tampak seperti memiliki banyak kepribadian, sebab dia akan merubah sifat serta perkataan tiap bertemu orang yang berbeda demi menciptakan image baik dirinya.

Riya'

Riya’ sama artinya dengan sombong dalam konteks ibadah. Seseorang yang beribadah karena pamrih ingin dipuji, ingin dilihat sebagai seorang yang baik, merasa tinggi hati karena telah melakukan suatu kebaikan adalah orang yang Riya’. Orang yang riya’ cenderung melakukan hal baik hanya didepan orang lain saja, karena tujuannya adalah ingin dipuji.

Salah satu contoh kasus seorang yang riya’ misalnya seorang tokoh masyarakat yang terkenal dan kaya. Ia pun menceritakan kehebatannya selama hidupnya dalam berbisnis kepada tetangga-tengga, hal ini adalah dengan harapan mendapatkan pujian dari banyak orang.

Sikap munafik karena ia ingin dipuji dan dihormati. Dia menunjukkan sikap sombong atas pencapaiannya. Sifat riya' tersebut sama dengan sifat setan yang juga sombong kepada Allah padahal Allah yang telah menciptakannya.

Iri Dengki 

Kedengkian termasuk penyakit hati, biasanya sifat ini telah masuk dihati orang munafik. Sifat ini perilaku orangnya biasanya tidak pernah puas. Sebab sifat ini selalu sibuk melihat pencapaian orang untuk dicaci maki, sedangkan dia sendiri lupa bahwa dirinya jauh dari kata sempurna.

Orang yang memiliki sifat ini juga memiliki sifat kedengkian siapapun. Sifat ini senang melihat orang menderita, susah, sifat ini tidak suka melihat orang lain hidup bahagia. 

Dampak Negatif Sifat Tercela 

Dampak negatif dari sifat-sifat tersebut diantaranya hidupnya tidak akan pernah tenteram, selalu waswas, tidak senang melihat orang lain bahagia, cenderung menjadi pendendam, su'udzan (buruk sangka), negative thinking (berpikiran negatif) dan tidak lapang dada disetiap menghadapi permasalahan.

Didalam agama manapun sifat-sifat ini merupakan sifat tercela yang jika melakukannya akan mendapatkan dosa besar. Latar belakang agama apapun juga tidak membenarkan adanya sifat tercela ini, karena sifat negatif ini dapat merusak diri dan lingkungan sekitarnya Anda. (S)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author